Ledakan amarah lebih sering terjadi pada anak yang memiliki keinginan kuat daripada anak yang berkepribadian tenang. Kemarahan yang tidak terkontrol dapat terjadi pada anak laki-laki atau perempuan. Intensitas dan durasi ledakan amarahnya pun dapat berbeda antara satu anak dengan yang lainya. Sebagian anak dapat kembali tenang setelah beberapa menit, namun sebagian lain dapat berguling-guling dilantai, berteriak, melempar, atau memukul dalam waktu yang lama.
Apakah penyebab ledakan amarah pada Anak ?
1. Mencari perhatian, si kecil yang masih ‘egosentris’ senang menjadi pusat perhatian, jika dia merasa tidak diperhatikan dia akan memintanya, dan salah satu caranya adalah dengan tangisan atau pelampiasan kemarahan.
2. Rasa frustasi, si kecil belum bisa mengedalikan emosinya seperti orang dewasa. Jika dia merasa frustasi, misalnya karena tidak mendapatkan yang diinginkanya, dia akan mengespresikanya dengan menangis atau ledakan amarah.
3. Meniru, si buah hati dapat tiba-tiba menjadi pemarah karena melihat dan meniru anak lain atau orang dewasa yang sedang marah.
4. Kelelahan dan lapar, ledakan amarah sering terjadi pada anak yang kelelahan atau sebelumnya terlalu aktif daat bermain. Kondisi emosi ini juga dapat terjadi jika si kecil merasa sangat lapar.
5. Orang tua tidak konsisten, Menurut para ahli, ledakan amarah pada si kecil dapat disebabkan oleh pola pendidikan yang kurang tepat dari orang tua. Tidak mengenalkan konsep kesabaran dan kurang tegas dalam mendidik dapat menjadi salah satu faktor pemicunya.
Tips menghadapi ledakan amarah pada anak
1. Alihkan perhatiannya, anak dibawah tiga tahun masih mudah untuk dialihkan perhatianya. Tunjukan sesuatu yang menarik perhatianya sehingga dia lupa akan masalahnya.
2. Abaikan, biasanya ledakan amarah akan cepat reda jika tidak ada yang melihat. Cara ini tidak disarankan untuk sering dilakukan. Akan lebih bijak jika bunda menggali apa yang menjadi penyebab kemarakan si kecil kemudian mencari solusi terbaik untuk mengatasinya.
3. Mainan diwaktu marah, berikan alternatif jalan untuk menyalurkan emosi dan frustrasi si kecil melalui mainan yang melibatkan aktivitas fisik seperti bermain drum, bermain sepeda roda tiga, atau memanjat.
4. Jangan terprovokasi, memarahi atau bahkan memukul anak yang sedang mengalami ledakan emosi tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan dapat menimbulkan masalah lainya. Bersikap sabar dan merespon kemauan si kecil tanpa harus menghilangkan ketegasan sebagai orang tua adalah langkah yang bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar