Ada 2 macam karangan yaitu :
1. karangan yang bersifat fiksi, lebih kearah khayalan
2. karangan
yang bersifat nonfiksi,
lebih kearah kejadian nyata (benar-benar terjadi).
Penulisan karya tulis
merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang
benar-benar dialami, atau dikerjakan. sedangkan karangan fiksi contoh
realnya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang
tak mungkin terjadi.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal
untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita
dalam mengembangkan karangan.
1. Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana
kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah
pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari
suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala
karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal
(penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis
membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan
memperlancar penulis memperoleh tema.
namun, bagi pemula (yang belum berpengalaman seperti saya) perlu
memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah
dikembangkan. diantaranya :
a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai
dengan syarat2 diatas. ya contohnya pas lomba mengarang, tema sudah
disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.
ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi
suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. salah satu caranya
dengan menentukan judul karangan. judul yang baik adalah judul yang
dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
2. Mengumpulkan bahan
Sudah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum
melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam
menunjukkan eksistensi tulisan, bagaimana ide, dan inovasi dapat
diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul.
buat apa ide muluk2 kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam
melanjutkan penulisan.
untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu. Dalam berbagai bidang dengan rapi. hal
ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan,
penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya.
banyak cara memngumpulkannya, masing2 penulis mempunyai cara masing2
sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Sudah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?
agar tidak terlalu biasa dan abstrak, perlu dipilih bahan2 yang sesuai
dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi
bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini
petunjuk2 berikut ini :
1. Catat hal penting semampunya
2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan (iqra’ !..)
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan2 ilmiah. (bertanya pada orang
yang lebih berpengalaman dan wawasan lebih luas sangat membantu dalam
mempermudah penulisan)
4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? perlu kita
susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak
hilang atau melebar ditengah jalan. kerangka karangan menguraikan tiap
topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan
terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per
bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu2 dapat berubah
dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
berikut fungsi kerangka karangan :
a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran.
b. mengatur urutan gagasan.
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis.
soalnya bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses
pengembangan karangan (karangan tidak mengalir).
5. Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita
terhadap materi yang hendak kita tulis. jika benar2 memahami materi
dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan
nyata. terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam
menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok
permasalahan yang lain. untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan
terarah. alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat.
semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin
berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar