Manajemen Strategi
Bisnis diartikan
sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang
berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan
industri di mana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta
kualitas hidup mereka.
Pengertian
strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku
karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefenisikan
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai suatu penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Menurut Hamel dan
Prahalad, strategi merupakan suatu tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competence).
Perusahaan perlu mencari kompetensi mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan. Menurut Fred R. David, strategi adalah alat untuk mencapai
tujuan jangka panjang. (Husein Umar, 2005).
Manajemen
strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan
mencapai sasarannya. Manajemen strategi adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen
strategi mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan
di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan
inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti.
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar