Jumat, 29 November 2013

Teknik Pengorganisasian Data

TEKNIK PENGORGANISASIAN DATA

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data terseut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis.

Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisis, perlu dibuat penasiran-penafsiran terhadap hubungan-hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di luar penelitian tersebut.
 1. Tempat kode

Kode dapat dibuat pada IBM coding sheet, pada kartu tabulasi ataupun pada daftar pertanyaan itu sendiri.
  1. Membuat tabulasi
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori
  1. Menganalisis data
Langkah pertama dalam analisis adalah membagi data atas kelompok atau kategori-kategori. Kategori tidak lain dari bagian. Beberapa cirri dalam membuat kategori adakah sebagai berikut:
  1. Kategori yang dibuat harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian
  2. Kategori harus lengkap
  3. Kategori harus bebas dan terpisah
  4. Tiap kategori harus berasal dari satu kaidah klasifikasi
  5. Tiap kategori harus dalam satu level
  1. Analisis hubungan
Peneliti juga harus melihat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dalam penelitiannya. Beberapa jenis hubungan yang perlu diketahui.
  1. Hubungan simetris
Apabila sebuah variable berhubungan dengan variabel yang lain, tetapi adanya variable tersebut bukan disebabkan atau bukan dipengaruhi oleh variabel yang lain.
  1. Hubungan asimetris
Hubungan antara variabel, di mana satu variabel  mempengaruhi variabel yang lain, tetapi hubungan tersebut tidak timbal balik
  1. Hubungan timbal balik
Hubungan antara variabel yang bersifat hubungan dua arah dan saling mempengaruhi satu sama lain.
  1. Analisis silang
Analisis silang adalah analisis dengan menggunakan tabel silang. Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau  persentase.
  1. Analisis  Sosiometrik
Analisis sosiometrik adalah analisis dalam mengadakan pilihan. Pilihan tersebut dapat saja mengenai pilihan terhadap orang, partai politik, kelompok minoritas, pengaruh, garis komunikasi, dan sebagainya.
  1. Analisis semantic differensial
Dalam analisis perbedaan semantic, peneliti dihadapkan kepada kajian skala yang telah diberikan pada sifat-sifat bipolar, baik dalam kategori evaluasi, potensi, ataupun kegiatan. Analisis ini dapat dikerjakan dengan menggunakan analisis variance-variance, tetapi analisis sering dilakukan adalah dengan cara yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan analisis jarak klaster ataupun analisis skor faktor.
  1. Penafsiran data
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertiaan yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertiaan yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian yang terpisah dari analisis. Secara umum, penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan.
  1. Generalisasi dan kesimpulan
Generalisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dan analisisGeneralisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dan analisis penelitian. Generalisasi yang di buat harus berkaitan pula dengan teori  yang mendasari penelitian yang dilakukan. Setelah generalisasi  dibuat, maka peneliti perlu pula menarik kesimpulan-kesimpulan dari penelitian. Peneliti harus cukup hati-hati dalam membuat kesimpulan penelitiannya. Tiap peneliti tidak pernah luput dari bias pribadi yang ada kalanya bias ini akan mempengaruhi kesimpulan yang akan ditarik.
Peneliti hendaknya tidak mencampuradukkan antara kesimpulan dan rekomendasi. Karena itu, peneliti ilmu-ilmu social harus hati-hati sekali dalam menyimpulkan hasil penelitiannya, lebih-lebih lagi karena kesimpulan yang ditarik mempunyai implikasi yang pancamuka, baik implikasi ekonomi, politik, maupun sosial.
TEKNIK STATISTIK
  1. Tabel Distrbusi Frekuensi
Pengaturan tehadap data dalam bentuk kategori-kategot atau kelas-kelas
  1. Tabel Distribusi Frekuensi
Pembagian data yang diatur dalam kelas dengan frekuensinya dan dalam pembagiannya besar interval kelas harus sama
  1. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Jumlah frekuensi dari semua nilai yang lebih kecil dari limit atas suatu interval kelas, sampai dengan termasuk kelas yang bersangkutan.
  1. Mean, Median, dan Mode
    1. Mean
Mean atau rata-rata, yang palin sering digunakan adalah rata-rata hitung.
  1. Median
Median adalah nilai tengah-tengah yang dicari dari sebuah seri yang sudah diatur menurut rangking. Median sering digunakan sebagai nilai tengah variabel yang mempunyai ukuran ordinal.
  1. Mode
Mode dari suatu set pengamatan, adalah nilai yang muncul terbanyak, atau nilai pengamatan yang mempunyai frekuensi pemunculan yang terbanyak.
  1. Variance dan Standar Deviasi
Seberapa jauh nilai pengamatan tersebar di sekitar nilai rata-rata dinamakan variasi atau disperse dari data. Ukuran variasi banyak jenisnya, tetapi yang sering dipergunakan adalah variance dan standar deviasi. Sedangkan standar deviasi adalah akar dari variance.
  1. Estimasi Terhadap Mean dan Populasi
Tidak jarang seorang peneliti dihadapkan kepada masalah untuk mengadakan estimasi terhadap mean dari populasi dengan menggunakan sampel. Mean dengan sampel ini dapat dilakukan dengan menarik sebuah sampel dari mean sampel tersebut lalu dapat diadakan estimasi terhadap mean atau rata-rata  sampel.
  1. Uji T Untuk Membedakan Dua Buah Mean
Salah satu penggunaan statistik adalah untuk memutuskan apakah sebuah hipotesis diterima atau ditolak. Di mana pengujian ini memerlukan asumsi distribusi normal dan homogenitas variance.
  1. Uji U Mann-Whitney
Pengujiaan ini merupakan alternatif lain untuk menguji beda mean dari dua sampel. Uji U ini tidak memerlukan asumsi distribusi normal dan homogenitas variance. Yang diperlukan hanya data adalah kontinu dan mempunyai skala ordinal.
  1. Uji Kuadrat Chi
Banyak kerja penelitian menggunakan ukuran nominal untuk mengukur atribut-atribut dari fenomena tertentu. Statistik kuadrat Chi dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang distribusi dari ukuran atau variabel-variabel penelitian tersebut. Secara umum, pengujian ini digunakan dalam penelitian untuk mencari kecocokan ataupun menguji ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi.
  1. Uji Kolmogorov Smirnov
Pengujian ini adalah satu uji lain untuk mengganti uji kuadrat Chi untuk dua sampel yang independen. Pengujian ini memerlukan asumsi distribusi yang kontinu.  Pengujian ini berkehendak untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada beda antara dua buah distribusi, atau untuk menentukan apakah distribusi dua populasi mempunyai bentuk serupa. Uji ini bertitik tolak dari kenyataan bahwa jika dua sampel  independen yang ditarik dari sebuah populasi yang mempunyai kontribusi kontinu, dan masing-masing frekuensinya digambar dalam bentuk grafik, maka beda dari kedua kurva tersebut tidak tergantung dari distribusi populasi.
  1. Analisis Variance
Analisis Variance pada dasarnya tidak lain dari teknik matematika untuk memisahkan komponen-komponen variasi dalam suatu set hasil penelitian. Dalam keterangan-keterangan lebih lanjut, analisis variance yang diterangkan dihubungkan dengan desain percobaan yang dipilih.
  1. Teknik Korelasi
Ada kalanya seorang peneliti ingin melihat hubungan yang terjadi antara satu variabel dengan variabel yang lain. Derajat hubungan yang terjadi dinamakan korelasi. Jika nilai-nilai suatu variabel meningkat sedangkan nilai-nilai variabel yang lain menurun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Sebaliknya, jika nilai-nilai suatu variabel meningkat dan diikuti pula dengan meningkatnya nilai variabel lain, atau menurunnya nilai suatu varabel dan diikuti pula dengan menurunnya nilai variabel lain, kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positif.
Derajat antara dua variabel diukur dengan indeks korelasi, yang disebut koefisien korelasi.
  1. Analisis Regresi
Peneliti ada kalanya berkehendak untuk mempelajari bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar