MANAJEMEN PRODUKSI
PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Faktor-faktor yang menunjang
perkembangan manajemen produksi :
1. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan
spesialisasi
2. Revolusi Industri
3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup
penggunaan computer
4. Perkembangan
ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar
manusia dan
model keputusan
Aspek-aspek manajemen produksi:
- Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis
bagi produksi yang akan
dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam
perencanaan produksi:
1. Jenis barang yang diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi
- Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya
seoptimal mungkin dan
juga bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan rencana.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Menyusun perencanaan
2. Membuat penjadwalan kerja
3.
Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
4.
Pengawasan produksi.
2. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Pengertian
manajemen produksi mencakup 3 unsur penting, yaitu:
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut
3. PROSES PRODUKSI
Pengertian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain
tenaga kerja,
bahan-bahan, dana, dan sumber daya lain yang
dibutuhkan.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur,
yaitu input, proses,
dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/bahan mentah,
energi
yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan
yang mengolah
bahan, energy, dan informasi perubahan
sehingga menjadi barang jadi. Output
merupakan
barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki
Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi.
Pemilihan
sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi
dalam perusahaan ini
akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan
serta penentuan tipe
produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah
produk yang akan dihasilkan,
kualitas produk yang diisyaratkan dan
peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses
produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
a.
Proses
produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan
kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.
b.
Proses
produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya
menitikberatkan pada perubahan masukan (input)
menjadi keluaran (output) sehingga
didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya
perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.
c.
Proses
produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam
pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli
komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.
d.
Proses
produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan
menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya
pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan
mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan
kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.
e.
Proses
produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi
yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan
dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing
perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan
akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.
a.
Proses
produksi terus-menerus (continuous
processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola
atau urutan yang
selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk
sangat kecil dan sudah distandarisir.
2)
Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3)
Mesin
bersifat khusus.
4)
Operator
tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti,
seluruh proses produksi terhenti.
6)
Tenaga kerja
sedikit.
7)
Persediaan
bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance
specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Keuntungan:
1) Biaya per unit rendah bila produk dalam volume
yang besar dan distandardisir.
2)
Pemborosan
dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3)
Biaya tenaga
kerja rendah.
4) Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena
jaraknya lebih pendek.
1)
Terdapat
kesulitan dalam perubahan produk.
2) Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan
kemacetan seluruh proses produksi.
3)
Terdapat
kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada
dalam perusahaan tidak selalu sama.
1)
Produk yang
dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2)
Menggunakan
mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3)
Operator
mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun
terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5)
Menimbulkan
pengawasan yang lebih sukar.
6)
Persediaan
bahan mentah tinggi.
7)
Membutuhkan
tempat yang besar.
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan
dengan
mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia,
diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses
produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak
karena produk berbeda
tergantung pemesanan.
2)
Pengawasan
produksi sangat sukar dilakukan.
3)
Persediaan
bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4) Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat
tinggi, karena menggunakan
banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus
dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan
kenyataan bahwa
setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara
penuh.
3. Jenis proses
produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses
produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan
yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.
Adapun proses produksi utama
meliputi:
a)
Proses
produksi terus-menerus
b) Proses produksi terputus-putus
c) Proses produksi proses
d) Proses produksi proses yang sama
e) Proses produksi proyek khusus
f) Proses produksi industri berat
a) Penelitian
b) Model
c) Prototipe
d) Percobaan
e) Demonstrasi
4. Jenis proses
produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi
Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada
umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam
perusahaan yang bersangkutan.
Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
a)
Proses
produksi tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam
setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa
secara mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat dilaksanakan pada
setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan
yang bersangkutan.
b)
Proses
produksi tipe B
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam
penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan
hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian
pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas
kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
c)
Proses
produksi tipe C
Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses
produksi tipe C ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan
atau pemasangan (assembling).
Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan
atau penggabungan komponen-komponen produk.
d) Proses produksi tipe D
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin dan
peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi
dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
e)
Proses
produksi tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan
dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan
perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa
perusahaan yang melaksanakan processing
dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar